BLITARHARIINI.COM – Warga Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur mengeluhkan mahalnya harga gas elpiji 3 kilogram.
Pasalnya, di tengah tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat, gas bersubsidi tersebut dijual jauh di atas harga resmi yang ditetapkan pemerintah.
Di salah satu toko klontong menjual elpiji dengan harga Rp30.000 per tabung, yaitu lebih dari dua kali lipat Harga Eceran Tertinggi (HET) yang hanya Rp12.750.
Salah satu warga Bence berinisial DN, mengaku terpaksa membeli gas dengan harga tersebut karena tabung di rumahnya kosong dan tidak ada pilihan lain.
“Gimana ini mas, tabung kok mahal. Saya terpaksa beli harga Rp30 ribu,” katanya.
“Padahal biasanya cuma Rp20 sampai Rp25 ribu,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah tidak tinggal diam karena kondisi ini sangat memberatkan masyarakat kecil yang mengandalkan gas melon bersubsidi setiap hari untuk memasak.
Menurut skema resmi pemerintah, harga asli gas elpiji 3 kilogram adalah Rp42.750, namun dengan subsidi sebesar Rp30.000, masyarakat seharusnya hanya membayar Rp12.750 di pangkalan resmi.
Meski begitu, kenyataannya di lapangan warga harus membayar lebih dari dua kali lipat harga seharusnya, yang menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan distribusi elpiji di wilayah tersebut.
“Kami ini rakyat kecil. Kalau begini terus, siapa yang membela kami? Pemerintah harus turun langsung dan jangan tutup mata,” ucapnya.