Blitar Hari ini

Mengenal Sejarah Candi Penataran, Warisan Majapahit di Blitar

×

Mengenal Sejarah Candi Penataran, Warisan Majapahit di Blitar

Sebarkan artikel ini
Mengenal Sejarah Candi Penataran, Warisan Majapahit di Blitar

BLITARHARIINI.COM – Candi Penataran adalah kompleks candi terbesar dan termegah di Jawa Timur yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.

Candi ini berdiri megah di lereng barat daya Gunung Kelud, sekitar 450 meter di atas permukaan laut. Kompleks candi ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia.

Sejarah Candi Penataran bermula pada masa Kerajaan Singasari di abad ke-13, ketika Raja Kertanegara memerintah.

Namun, pembangunan candi ini lebih banyak berlangsung pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, terutama dimulai pada masa pemerintahan Raja Jayanagara (1309-1328).

Pembangunan kemudian dilanjutkan oleh Ratu Tribhuwanotunggadewī (1328-1350), Raja Hayam Wuruk (1350-1389), dan akhirnya selesai pada masa Ratu Suhita (1400-1477).

Candi Penataran dikenal juga dengan nama Candi Palah dan merupakan pusat keagamaan Hindu-Buddha pada masa itu.

Kompleks ini terdiri dari beberapa bangunan candi yang berjajar memanjang dari barat laut ke tenggara, dengan arsitektur yang megah dan relief-relief yang menggambarkan kehidupan sosial, keagamaan, serta budaya masyarakat pada masa Majapahit.

Salah satu arca penting di candi ini adalah Bhumi Sambhara, arca Buddha raksasa yang menjadi simbol utama.

Selain sebagai tempat pemujaan, Candi Penataran juga berfungsi sebagai pusat pembelajaran agama dan hukum, seperti yang tercatat dalam naskah Bhujangga Manik, seorang bangsawan Sunda yang pernah menetap di sana untuk mempelajari kitab-kitab agama.

Penemuan dan penelitian candi ini mulai dilakukan oleh para arkeolog Belanda pada abad ke-19, yang kemudian memperkenalkan Candi Penataran ke dunia sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.

Keunikan Candi Penataran juga terlihat dari susunan bangunannya yang tidak simetris, menandakan pembangunan yang berlangsung dalam beberapa periode pemerintahan. Kompleks ini juga dikelilingi oleh sungai yang berhulu di Gunung Kelud, menambah keindahan dan keunikan lokasi candi.

Secara keseluruhan, Candi Penataran bukan hanya menjadi saksi kejayaan Kerajaan Majapahit, tetapi juga menjadi simbol kebudayaan dan spiritualitas yang masih menarik untuk dipelajari dan dikunjungi hingga saat ini.