Blitar Hari ini

Angin Puting Beliung Terjang Desa Tambakrejo, Tiga Rumah dan Pelabuhan Terluka Porak Poranda

×

Angin Puting Beliung Terjang Desa Tambakrejo, Tiga Rumah dan Pelabuhan Terluka Porak Poranda

Sebarkan artikel ini
Angin Puting Beliung Terjang Desa Tambakrejo, Tiga Rumah dan Pelabuhan Terluka Porak Poranda

BLITARHARIINI.COM – Bencana alam kembali menerpa wilayah Kabupaten Blitar, kali ini angin puting beliung melanda Desa Tambakrejo di Kecamatan Wonotirto pada Jumat, 28 Maret 2025, sekitar pukul 15.30 WIB.

Kejadian ini menyebabkan kerusakan yang signifikan terhadap beberapa rumah warga serta fasilitas di sekitar pelabuhan. Meskipun begitu, pihak berwenang melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa akibat bencana ini.

Angin puting beliung yang datang dengan tiba-tiba menyebabkan kerusakan pada tiga rumah warga di Dusun Krajan. Rumah-rumah tersebut mengalami kerusakan parah, terutama pada atap yang terbuat dari asbes.

Di antara yang terdampak adalah rumah milik Bapak Yanto, yang kehilangan sekitar 40 lembar asbes atapnya, dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai Rp4 juta. Sementara itu, rumah Bapak Guntur dan Pak Bibit juga mengalami kerusakan serupa, masing-masing kehilangan 15 lembar atap asbes dengan kerugian yang mencapai Rp2 juta.

Kerusakan juga tidak terbatas pada rumah warga. Fasilitas publik, seperti gedung Tempat Pelelangan Ikan dan pelabuhan, turut terkena dampak.

Kanopi pelabuhan terbang, kaca gedung pecah, serta beberapa asbes di kantor poskamladu juga rusak. Total kerugian di pelabuhan diperkirakan mencapai Rp15 juta, yang menunjukkan betapa parahnya dampak bencana ini.

Respons Pihak Berwenang

Menanggapi bencana ini, Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, bersama anggota dan Forkopimcam Wonotirto segera turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendataan kerusakan. Dalam keterangan persnya, Ipda Putut mengungkapkan, “Kami telah melakukan pengecekan di lokasi dan berkoordinasi dengan pihak desa untuk mendata kerugian yang dialami warga.”

Ia menambahkan, “Tidak ada korban jiwa. Namun, kami tetap mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tingginya curah hujan yang disertai angin kencang, terutama di kawasan sekitar pelabuhan yang rentan terkena angin dari arah laut selatan.”

Upaya Penanggulangan Bencana

Pihak berwenang tidak hanya melakukan pemantauan, tetapi juga mulai mengambil langkah-langkah untuk membantu warga yang terdampak.

Tim dari Polres Blitar dan Forkopimcam Wonotirto melakukan penggalangan bantuan darurat untuk memberikan pertolongan kepada mereka yang kehilangan tempat tinggal atau mengalami kerugian akibat bencana ini.

Bhabinkamtibmas setempat juga terlibat dalam penanganan bencana. Mereka berkolaborasi dengan tiga pilar desa untuk memberikan bantuan tenaga kepada korban dan mulai melakukan perbaikan darurat pada rumah-rumah yang rusak.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa warga dapat segera kembali ke rumah mereka dan melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Imbauan untuk Masyarakat

Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan.

Ipda Putut menekankan, “Kami mengimbau agar warga selalu berhati-hati dan waspada, terutama di lokasi-lokasi yang rawan bencana. Jangan ragu untuk melapor jika melihat tanda-tanda akan terjadinya bencana.”

Masyarakat juga diingatkan untuk mempersiapkan diri dengan baik, seperti memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar, serta memastikan bahwa semua anggota keluarga mengetahui langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat.

Penguatan komunikasi antara warga dan pihak berwenang juga menjadi hal yang sangat penting untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa depan.

Bencana angin puting beliung yang melanda Desa Tambakrejo merupakan pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya kewaspadaan dan persiapan menghadapi bencana alam.

Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material yang dialami warga cukup signifikan. Respons cepat dari pihak berwenang dan kerjasama antara masyarakat diharapkan dapat mempercepat pemulihan pascabencana.

Dengan mengedepankan solidaritas dan kesiapsiagaan, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi tantangan yang mungkin akan datang di masa depan. Bencana memang tidak bisa diprediksi, tetapi dengan persiapan yang baik, dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir.