Scroll untuk baca artikel
Blitar Hari ini

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Pon dan Pasar Legi Kota Blitar Stabil, Kecuali Cabe Rawit Merah

×

Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Pon dan Pasar Legi Kota Blitar Stabil, Kecuali Cabe Rawit Merah

Sebarkan artikel ini
Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Pon dan Pasar Legi Kota Blitar Stabil, Kecuali Cabe Rawit Merah

BLITARHARIINI.COM – Harga kebutuhan pokok di Pasar Pon dan Pasar Legi, Kota Blitar pada Selasa, 22 Juli 2025, tercatat stabil tanpa perubahan harga yang berarti dibandingkan hari sebelumnya.

Data yang dihimpun dari kedua pasar tradisional tersebut menunjukkan bahwa mayoritas komoditas pokok dipertahankan dengan harga yang sama, mencerminkan stabilitas pasar yang menjadi perhatian masyarakat luas.

Beberapa komoditas pokok seperti beras premium dan medium masing-masing tetap pada harga Rp14.600 per kilogram dan Rp13.000 per kilogram.

Gula kristal putih bertahan di angka Rp17.250 per kilogram. Harga minyak goreng, baik curah maupun kemasan premium dan sederhana, juga tidak mengalami perubahan, berada pada kisaran Rp17.000 hingga Rp20.000 per liter. Sementara itu, daging sapi paha belakang dipertahankan pada harga Rp130.000 per kilogram.

Telur ayam ras pun tetap dibanderol Rp28.000 per kilogram, dan berbagai jenis sayur mayur seperti kol, kentang, tomat merah, wortel, dan buncis juga tidak menunjukkan perubahan harga.

Begitu pula dengan ikan segar seperti bandeng, kembung, tuna, tongkol, dan cakalang, yang tetap stabil.

Namun, kenaikan harga tercatat pada komoditas cabe rawit merah, yang naik sebesar Rp1.500 atau sekitar 4,41 persen menjadi Rp35.500 per kilogram.

Kenaikan ini menjadi perhatian karena cabe rawit merah merupakan bahan utama dalam berbagai masakan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Sementara itu, beberapa komoditas lain seperti susu bubuk merk tertentu, telur ayam kampung, semen, besi beton, paku, gas elpigi, dan pupuk non subsidi tidak tercatat harganya di pasar.

Kondisi harga yang relatif stabil ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat sekaligus menurunkan kekhawatiran akan lonjakan inflasi kebutuhan pokok di tengah kondisi ekonomi yang belum pasti.