BLITARHARIINI.COM – Nama Sukarni mungkin tak sepopuler Soekarno atau Hatta dalam narasi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Namun, di Blitar, tanah kelahirannya, jejak perjuangan pahlawan nasional ini terukir jelas.
Keberadaan Taman Sukarni dan Dalem Sukarni menjadi pengingat akan eratnya keterkaitan antara Blitar dan tokoh penting ini.
Sukarni Kartodiwirjo, demikian nama lengkapnya, lahir di Blitar pada 14 Juli 1916. Ia adalah putra dari pasangan Kartodiwirjo dan Supiah, yang menetap di Desa Sumberdiren, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
Rumah masa kecilnya di Desa Sumberdiren kini dikenal sebagai Dalem Sukarni, sebuah situs bersejarah yang menyimpan memori perjuangan sang pahlawan.
Meski perannya sangat vital dalam peristiwa Rengasdengklok, di mana ia menjadi otak penculikan Soekarno-Hatta pada 16 Agustus 1945 untuk mendesak proklamasi kemerdekaan, nama Sukarni kerap luput dari perhatian publik luas.
Penculikan itu, yang bertujuan meyakinkan golongan tua agar segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa menunggu janji Jepang, menunjukkan keberanian dan visi jauh ke depan Sukarni.
Pada 31 Desember 2018, sebuah inisiatif penting dilakukan di Blitar dengan diresmikannya Taman Sukarni.
Terletak di pinggir Jalan Raya Garum, tak jauh dari Dalem Sukarni, taman ini mudah dikenali dengan patung dada Sukarni yang berdiri gagah.
Kehadiran taman ini diharapkan dapat lebih mengenalkan Sukarni kepada masyarakat Blitar, khususnya generasi muda, sebagai tokoh asli Blitar yang memiliki jasa sangat besar bagi Republik Indonesia.
“Keberadaan Taman Sukarni ini membuat masyarakat Blitar lebih mengenal Sukarni, tokoh dari Blitar yang jasanya sangat besar bagi Republik Indonesia,” kata Doni.
Melalui Dalem Sukarni dan Taman Sukarni, Blitar berupaya menjaga api semangat perjuangan dan mengenang salah satu putra terbaiknya yang telah berkontribusi besar dalam sejarah bangsa.
