BLITARHARIINI.COM – Sebagai bagian dari program nasional Asta Cita yang menekankan kemandirian ekonomi serta ketahanan pangan berbasis komunitas, serangkaian kegiatan penanaman jagung serentak kini digelar di sejumlah pesantren Jawa Timur.

Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, menjadi titik fokus utama, sekaligus simbol konkret upaya pesantren berperan sebagai pusat pemberdayaan ekonomi agraria.

Jagung yang ditanam merupakan varietas TKS 234 berlabel “Bhayangkara”, benih resmi milik Polres Blitar yang dikelola melalui kemitraan operasional antara Primkoppol Res Blitar dan CV Lang Buana.

Benih Bhayangkara dikenal memiliki toleransi tinggi terhadap penyakit bulai dan hawar daun, menghasilkan rendemen yang signifikan, serta tahan terhadap rebah akar dan batang.

Adaptabilitasnya pada lahan hujan maupun irigasi menjadikannya pilihan tepat bagi para petani santri.

Dalam rangka mendukung inisiatif tersebut, Itwasum Polri hadir memberikan sambutan. Pejabat Itwasum menilai penggunaan benih Bhayangkara sebagai contoh sinergi produktif antara kepolisian dan lembaga pendidikan agama, sekaligus menegaskan kualitas benih yang dipilih.

Penanaman tidak terbatas di Tebuireng. Di Kabupaten Blitar, Pondok Pesantren Anharul Ulum turut serta, bersama sejumlah pesantren lain yang telah memesan benih Bhayangkara.

Selain menyiapkan lahan, para santri juga dilibatkan dalam edukasi pertanian modern serta pembinaan wirausaha, dengan harapan dapat menumbuhkan kemandirian pangan sekaligus karakter produktif di lingkungan pesantren.

Kegiatan ini menegaskan sinergi antara institusi kepolisian dan komunitas pesantren dalam mewujudkan nilai‑nilai Asta Cita, khususnya dalam mendorong kedaulatan pangan dan kesejahteraan berbasis lokal.