BLITARHARIINI.COM – Kampung Coklat Blitar bukan hanya destinasi wisata edukasi dan rekreasi yang terkenal di Jawa Timur, tetapi juga merupakan hasil dari perjuangan dan kreativitas sosok inspiratif bernama H. Kholid Mustofa.
Pria yang memulai usahanya dari tempat peternakan ayam ini kini sukses membangun Kampung Coklat, yang sudah dikenal luas sebagai destinasi wisata keluarga sekaligus pusat produksi coklat unggulan.
Sejarah berdirinya Kampung Coklat ini bermula pada tahun 2004. Ketika itu, H. Kholid Mustofa adalah seorang peternak ayam yang mengalami kegagalan usaha karena wabah flu burung yang melanda bisnisnya.
Tidak menyerah pada kondisi yang sulit, Kholid kemudian beralih mengelola lahan keluarganya yang ditanami pohon kakao, sekitar 120 pohon.
Dari situ lahirlah gagasan membangun tempat wisata yang tidak hanya menghibur tapi juga bernilai edukasi dan ekonomi.
“Dari kegagalan peternakan ayam, saya mulai menanam kakao di lahan keluarga, dan dari situ tercetus ide untuk mengembangkan Kampung Coklat,” ungkap Kholid dalam berbagai kesempatan.
Kampung Coklat kini berdiri di lahan seluas sekitar 6,5 hektar di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, yang selain sebagai tempat wisata, juga terdapat perkebunan kakao dan pabrik pengolahan coklat.
Keunikan Kampung Coklat tidak hanya terletak pada jumlah wahana edukasi dan hiburan, seperti pabrik coklat, galeri coklat, spot foto vintage, hingga food court beragam menu, tapi juga berperan sebagai pusat produksi coklat dengan kapasitas pengolahan hingga sekitar tiga ton biji kakao per hari.
Hasil produksi coklat dari Kampung Coklat tidak hanya dinikmati pengunjung, tetapi juga didistribusikan ke luar kota.
Kholid Mustofa dikenal sebagai sosok yang gigih dan visioner. Ia ingin Kampung Coklat menjadi ikon wisata edukasi yang bisa memberdayakan masyarakat sekitar dan menjadi pusat pengembangan ekonomi lokal.