BLITARHARIINI.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini tsunami yang sebelumnya dikeluarkan menyusul gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 yang mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi (30/7).
Direktur Bidang Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menginformasikan melalui pesan singkat bahwa penghentian status peringatan tsunami tersebut diumumkan pada pukul 23.00 WIB malam hari Rabu, setelah sebelumnya dikeluarkan sejak pukul 06.24 WIB.
Keputusan mencabut peringatan ini berdasarkan hasil evaluasi terhadap marigram grafik yang merekam perubahan muka air laut dari berbagai pos pantau di wilayah Indonesia Timur, yang menunjukkan tren penurunan signifikan.
“Data marigram sudah memperlihatkan penurunan yang jelas. Energi gelombang tsunami telah terdisipasi,” ujar Daryono.
Gempa yang terjadi di kawasan pesisir timur Semenanjung Kamchatka ini sebelumnya sempat menyebabkan kenaikan muka air laut antara 5 hingga 20 sentimeter di beberapa wilayah pesisir Indonesia bagian timur.
Kondisi tersebut memicu BMKG menetapkan status siaga tsunami di sejumlah daerah, di antaranya Kepulauan Talaud, Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong Utara, Jayapura, dan Sarmi.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, namun tidak panik dan hanya mempercayai informasi resmi dari pihak berwenang.