Scroll untuk baca artikel
Blitar Hari ini

Sungai Brantas: Sejarah Panjang dan Warisan Budaya yang Masih Bertahan di Blitar Jawa Timur

×

Sungai Brantas: Sejarah Panjang dan Warisan Budaya yang Masih Bertahan di Blitar Jawa Timur

Sebarkan artikel ini
Sungai Brantas: Sejarah Panjang dan Warisan Budaya yang Masih Bertahan di Blitar Jawa Timur

BLITARHARIINI.COM – Sungai Brantas memiliki posisi penting sebagai saksi bisu perjalanan sejarah serta budaya di Jawa Timur khususnya Blitar.

Berdasarkan cerita turun-temurun, sungai ini berawal dari adanya Kerajaan Kahuripan yang didirikan pada tahun 1009 Masehi.

Seiring waktu, Sungai Brantas menjadi saksi perubahan beberapa kerajaan besar, mulai dari Kerajaan Mataram Mpu Sindok hingga era Kerajaan Medang dengan penguasa legendarisnya, Prabu Airlangga.

Hubungan erat antara sungai ini dengan Gunung Wilis menjadi bagian penting dalam kisah yang mewarnai perjalanan sejarah wilayah ini.

Menurut cerita rakyat, pendirian Kerajaan Kahuripan pada awal abad ke-11 oleh Prabu Airlangga menjadi tonggak penting sejarah Jawa Timur. Pada kisah tersebut juga dikisahkan tentang guru agama Sunan Bonang yang konon memiliki kekuatan memindahkan aliran Sungai Brantas.

Pasca masa Kerajaan Kahuripan, wilayah ini kemudian dilanjutkan oleh Kerajaan Medang yang masih dipimpin oleh Prabu Airlangga.

Sejarah tersebut menjadi bagian warisan yang memperlihatkan betapa strategisnya Sungai Brantas dalam kehidupan masyarakat serta perkembangan kerajaan di Jawa Timur.

Prabu Airlangga dikenal sebagai penguasa yang jauh melihat bagaimana pengelolaan ekonomi, sosial, politik, dan agama harus berjalan beriringan.

Ia juga menerapkan sistem pembagian hak dan manfaat masyarakat berdasarkan kasta, dari Brahmana hingga Warga Kilalan (warga asing), untuk menjamin kesejahteraan umum.

Kebijakan pemerintah Airlangga juga diwujudkan dalam berbagai upaya untuk menjaga keamanan dan kedamaian kerajaan, serta pembangunan teknologi irigasi yang menjadi fondasi kemajuan masyarakat di zaman itu.

Sungai Brantas yang kini mengalir sepanjang sekitar 320 kilometer ini memiliki wilayah aliran sungai lebih dari 11.000 km², dimulai dari lereng Gunung Wilis yang mengalir ke utara dan timur.

Selain melewati wilayah-wilayah penting seperti Kota Batu, Malang, Blitar, Kediri, hingga Sidoarjo, sungai ini juga bercabang membentuk anak sungai seperti Kali Mas dan Kali Porong.

Fungsi Sungai Brantas di masa kini menjadi sangat vital. Selain sumber utama air untuk irigasi, sungai ini juga mendukung pasokan air minum, jalur transportasi bahan tambang dan barang, serta menjadi saluran pembuangan limbah domestik dan industri bagi wilayah sepanjang alirannya.

Keberadaan Sungai Brantas bukan hanya menegaskan pentingnya sumber daya alam, tetapi juga memperlihatkan bagaimana sungai ini menjadi bagian dari kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Jawa Timur sejak berabad-abad lalu sampai sekarang.