BLITARHARIINI.COM – Sunan Bonang, salah satu tokoh Walisongo yang sangat dihormati dalam sejarah penyebaran Islam di Nusantara, dikenal tidak hanya karena kealimannya tetapi juga karomah atau kelebihan spiritualnya.
Salah satu kisah legendaris yang melekat padanya adalah kemampuan mengubah aliran Sungai Brantas demi kebaikan umat dan masyarakat sekitarnya.
Sungai Brantas merupakan sungai terbesar kedua di Pulau Jawa dan menjadi sumber kehidupan utama di wilayah Jawa Timur, termasuk Blitar.
Namun, sejak lama sungai ini juga dikenal sering menyebabkan banjir besar yang merusak sawah dan permukiman warga, terutama saat musim hujan tiba.
Menurut cerita yang diwariskan turun-temurun masyarakat daerah sekitar, Sunan Bonang menggunakan kekuatan spiritualnya untuk mengubah arah aliran air Sungai Brantas agar banjir besar tidak lagi melanda wilayah yang menjadi pusat aktivitas umat Islam saat itu.
Perubahan aliran sungai ini diyakini membuka penjuru baru bagi aliran air yang lebih menguntungkan bagi pertanian dan kehidupan masyarakat.
Karomah Sunan Bonang dalam mengendalikan aliran sungai ini menjadi bukti nyata peran para Walisongo bukan hanya sebagai penyebar agama, tetapi juga pelindung dan penyejahtera rakyat.
Transformasi aliran sungai yang beliau lakukan membantu memperlancar irigasi pertanian sekaligus mencegah kerusakan akibat banjir yang berkepanjangan di masa lalu.
Sejarawan dan ulama setempat menganggap kisah ini sebagai wujud harmonisasi antara keimanan dan upaya membangun kesejahteraan masyarakat melalui keseimbangan alam.
Hingga kini, makam Sunan Bonang di Tuban tetap menjadi tempat ziarah yang ramai, dan kisah karomahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang.