Scroll untuk baca artikel
Blitar Hari ini

Mitos Pegatan di Gunung Pegat, Desa yang Memisahkan Kecamatan Srengat dan Ponggok di Blitar

×

Mitos Pegatan di Gunung Pegat, Desa yang Memisahkan Kecamatan Srengat dan Ponggok di Blitar

Sebarkan artikel ini
Mitos Pegatan di Gunung Pegat, Desa yang Memisahkan Kecamatan Srengat dan Ponggok di Blitar

BLITARHARIINI.COM – Lereng Gunung Pegat yang membentang di perbatasan Kecamatan Srengat dan Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terdapat sebuah mitos unik yang sudah dipercaya turun-temurun oleh masyarakat setempat.

Mitos ini dikenal dengan nama “Mitos Pegatan,” yang berasal dari kata “pegat” dalam bahasa Jawa yang berarti “cerai.”

Masyarakat lokal meyakini bahwa pasangan pengantin baru yang melewati jalan di antara dua bagian Gunung Pegat akan mengalami perceraian.

Kepercayaan ini sudah melekat kuat sehingga banyak pasangan pengantin sengaja menghindari melewati jalur tersebut untuk menghindari nasib buruk yang disebut-sebut akan menimpa rumah tangga mereka.

Asal Usul Mitos Pegatan

Mitos ini berakar dari cerita bahwa Gunung Pegat sebenarnya dulunya adalah satu gunung utuh yang kemudian terbelah menjadi dua bagian.

Peristiwa ini dianggap sebagai simbol perpisahan atau perceraian, yang dipercaya memberikan pengaruh mistis bagi siapa saja yang melewati celah pemisah gunung tersebut, khususnya pasangan pengantin baru.

Larangan dan Upaya Menghindari

Sebagian masyarakat masih memegang teguh aturan tak tertulis ini dengan menghindari melewati jalan di antara dua bagian gunung saat baru menikah.

Beberapa warga percaya bahwa solusi untuk menghindari dampak buruk ini adalah dengan melepaskan ayam hidup sebelum melewati jalan tersebut.

Ritual ini dianggap sebagai bentuk permohonan agar hubungan pernikahan tidak mudah putus di tengah jalan.

Mitos Pegatan tidak hanya memiliki makna mistis, tetapi juga berfungsi sebagai pengingat bagi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Gunung Pegat.

Kepercayaan ini menanamkan rasa hormat dan kehati-hatian ketika beraktivitas di wilayah tersebut.

Warisan Budaya yang Hidup

Meskipun mitos Pegatan belum dapat dibuktikan secara ilmiah, keberadaannya tetap dijaga oleh masyarakat lokal sebagai bagian dari warisan budaya dan tradisi lisan yang memperkaya khasanah kearifan lokal Blitar.