BLTARHARIINI.COM – Blitar kini punya satu destinasi unik yang menggabungkan kekayaan kuliner dan edukasi budaya, yaitu Omah Jenang Kelapa Sari.
Terletak di Jalan Masjid Nomor 46, Rejowinangun, tempat ini menjadi pusat produksi jenang lamaran sekaligus destinasi wisata edukasi yang mendapat pengakuan resmi dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
Pemilik sekaligus pengelola, Hendri Christiawan, membuka rumah produksi jenang sekaligus sekolah jenang bagi wisatawan. Mereka bisa belajar langsung filosofi, cara mengolah, hingga strategi pemasaran jenang tradisional khas Jawa Timur.
Satu hal menarik adalah dapur produksi jenang yang mengunakan tungku besar (jedi) untuk mengolah bahan seperti kelapa, ketan, dan gula kelapa selama sekitar tujuh jam. Proses panjang ini menjaga keaslian tekstur dan cita rasa jenang yang lengket.
Pengunjung diberi kesempatan langsung untuk mencoba mengaduk jenang di wajan raksasa menggunakan spatula kayu akasia, yang diyakini mampu mempertahankan panas dalam proses memasak.
Dengan demikian, Omah Jenang Kelapa Sari bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga menjadi ruang interaktif yang memperkenalkan kearifan lokal melalui kuliner tradisional.
Selain belajar, wisatawan juga dapat membawa pulang jenang sebagai oleh-oleh khas, yang tahan hingga satu tahun bila disimpan dengan benar. Harga jenang berkisar Rp 25-30 ribu per kilogram, menjadikannya pilihan buah tangan yang terjangkau dan berkualitas.
Lokasi yang hanya tujuh kilometer dari Stasiun Blitar dan mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi atau ojek online juga menambah nilai plus destinasi ini.
Inovasi Omah Jenang Kelapa Sari membuktikan bagaimana pelestarian budaya tradisional dapat bersinergi dengan pariwisata dan ekonomi kreatif, membawa nilai tambah bagi masyarakat lokal.