BLITARHARIINI.COM – Aksi perundungan yang melibatkan pelajar di Kabupaten Blitar kembali mencuat, setelah kasus terkini di SMP Negeri 3 Doko pada Jumat (18/7/2025) lalu menjadi kali ketiga peristiwa serupa viral dalam beberapa bulan terakhir.
Kasus perundungan pertama kali terekam dalam video yang muncul di media sosial pada Sabtu (8/3/2025) dan memperlihatkan seorang siswi SMP di Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, dianiaya oleh beberapa teman sekelasnya.
Selanjutnya, pada April 2025, video kedua memperlihatkan seorang siswi lain bernasib serupa di hutan Maliran, Kecamatan Ponggok.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, menyampaikan bahwa SMP Negeri 3 Doko yang menjadi lokasi aksi bullying terbaru ini beralamat di Desa Sumber Urip, Kecamatan Doko, bersebelahan dengan kebun teh Kulon Mbambang dan kawasan industri susu berskala besar POM Tiga Greenfield.
Sekolah ini dulunya merupakan SMP Satu Atap dan kini berdiri sendiri, namun masih menghadapi kendala jumlah murid dan sarana pendukung pendidikan.
“Jumlah siswa di sekolah ini memang tidak banyak, bahkan dua kelas saja tidak penuh,” ujar Adi Andaka, Selasa (22/7/2025).
Adi menegaskan bahwa fenomena perundungan adalah tanggung jawab bersama—baik dari Dinas Pendidikan, pihak sekolah, maupun masyarakat sekitar. Menurutnya, lingkungan masyarakat dan orang tua harus turut aktif menjaga dan mencegah terjadinya bullying demi melindungi generasi muda.
“Kewajiban ini bukan hanya dari lembaga pendidikan, tapi juga dari lingkungan dan keluarga agar kita bisa menjaga anak-anak kita untuk tumbuh menjadi generasi yang hebat,” tambahnya.
Dinas Pendidikan kini tengah melakukan investigasi mendalam terkait video viral terbaru tersebut. Tim khusus telah dibentuk untuk menyelidiki kronologi kejadian dan menentukan sanksi yang sesuai bagi para pelaku.
“Kita masih menunggu hasil laporan dari tim investigasi yang sudah dibentuk,” pungkas Adi.
Kejadian ini menjadi peringatan serius akan perlunya pengawasan lebih ketat dan kerjasama dari berbagai pihak untuk mencegah perundungan berulang di lingkungan sekolah dan masyarakat Blitar.