Scroll untuk baca artikel
Nasional

Farkhan Evendi Kembali Pimpin BMI, Targetkan 1 Juta Kader Baru

×

Farkhan Evendi Kembali Pimpin BMI, Targetkan 1 Juta Kader Baru

Sebarkan artikel ini
Farkhan Evendi Kembali Pimpin BMI, Targetkan 1 Juta Kader Baru

BLITARHARIINI.COM – Di tengah hiruk-pikuk politik nasional yang kerap didominasi elite-elite tua, sebuah gelombang baru muncul dari Munas pertama Bintang Muda Indonesia (BMI).

Pemilihan aklamasi Farkhan Evendi bukan sekadar pergantian kepemimpinan, melainkan sebuah deklarasi: kaum muda tak lagi mau jadi pion dalam peta politik nasional.

Acara yang digelar di sebuah hotel megah di Jakarta itu menyimpan ironi tersendiri. Sementara para peserta berdasi rapi berfoto-foto dengan latar logo partai, di luar gedung puluhan pemuda dari berbagai komunitas menggelar aksi damai menuntut peran nyata organisasi kepemudaan.

“Kami lelah dengan politik seremonial,” teriak salah seorang pengunjuk rasa yang enggan disebutkan namanya.

Farkhan, sang ketua terpilih, tampaknya menyadari betul tantangan ini. Dalam pidatonya yang penuh semangat, ia tak sekadar mengumbar janji, tetapi juga melempar kritik halus terhadap sistem yang selama ini membelenggu kreativitas kaum muda. “BMI harus berani berbeda,” ujarnya dengan nada yang membuat para hadirin terdiam sejenak.

Yang menarik, proses pemilihan ini justru mengungkap fakta mengejutkan. Beberapa sumber internal mengungkapkan bahwa pertarungan sebenarnya terjadi di balik layar.

“Ini bukan sekadar aklamasi, tapi hasil kompromi alot antara berbagai kubu,” ujar seorang delegasi dari Jawa Timur yang meminta anonimitas.

Di tengah euforia kemenangan, tantangan nyata menganga. Data terakhir menunjukkan penurunan minat pemuda terhadap organisasi politik

Survei LSI menunjukkan hanya 23% pemuda yang percaya pada partai politik. Farkhan dan BMI jelas punya pekerjaan rumah besar.

Pertanyaan besarnya: Akankah kepemimpinan baru ini mampu mentransformasi BMI dari sekadar ‘stempel muda’ partai menjadi kekuatan politik alternatif yang sesungguhnya? Ataukah ini akan menjadi siklus lama yang berulang – penuh janji di awal, tapi mandek di tengah jalan?

Satu hal yang pasti: pemuda Indonesia mulai bosan dengan retorika. Mereka menuntut aksi. Dan semua mata kini tertuju pada Farkhan Evendi dan BMI-nya.

Bukan sekadar pada apa yang mereka katakan hari ini, tetapi pada apa yang benar-benar akan mereka lakukan esok hari.