BLITARHARIINI.COM – Kontingen Kabupaten Blitar justru merosot tajam di ajang Porprov IX Jawa Timur 2025. Padahal, anggaran yang digelontorkan mencapai Rp2,7 miliar, tertinggi dalam sejarah KONI Blitar.
Fakta ini membuat warga geram. Bagaimana tidak, dengan dana sebesar itu, prestasi justru anjlok ke peringkat 14. Padahal tahun sebelumnya, Blitar mampu bertengger di posisi 8.
“KONI Blitar sudah jadi tempat pemborosan uang rakyat. Ini penghinaan bagi atlet dan masyarakat!” tulis salah seorang warganet di media sosial.
Dana Membengkak, Hasil Nol
Keberadaan KONI Blitar dalam ajang ini sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi olahraga di daerah.
KONI Blitar memiliki tanggung jawab besar dalam meningkatkan prestasi olahraga di daerah.
Data mengejutkan terungkap. Anggaran KONI Blitar melonjak drastis dari Rp1,3 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp2,7 miliar di 2025. Sebesar Rp1,6 miliar dikucurkan khusus untuk persiapan Porprov.
KONI seharusnya bisa lebih baik dengan dana yang ada. Namun hasilnya sungguh mengecewakan. Kontingen Blitar hanya mampu mengumpulkan 19 emas, turun drastis dari 27 emas di Porprov sebelumnya. Bahkan, prestasi Blitar kalah dari kabupaten tetangga seperti Jombang, Mojokerto, dan Kediri.
Dengan anggaran yang dialokasikan, KONI Blitar seharusnya dapat mencapai prestasi yang lebih baik.
DPRD Blitar Minta Pertanggungjawaban
Perlu ada audit menyeluruh terhadap penggunaan dana untuk memastikan transparansi.
Wakil Ketua DPRD Blitar Muhammad Rifa’i tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Ini kegagalan total! Dana APBD Rp2,7 miliar tidak ada hasilnya,” tegasnya.
Rifa’i menegaskan kepengurusan KONI harus dievaluasi total. “Jika terbukti gagal, kepengurusan harus dibubarkan!” tegasnya.
Kilah Dispora Tak Memuaskan
Kepala Dispora Blitar Anindya Putra Robertus berusaha membela diri. “Persiapan hanya satu bulan,” ujarnya.
Namun alasan ini justru memantik kemarahan publik. Sebab, atlet yang seharusnya sudah dibina bertahun-tahun tetap harus menunjukkan performa terbaik.
Tinggalkan Balasan