BLITARHARIINI.COM – Setelah mengeksplorasi keindahan alam Pantai Serang, sebaiknya mengambil kesempatan untuk menikmati keasrian dan keindahan Candi Bacem yang terletak di Blitar Selatan. Destinasi sejarah ini akan memberikan pengalaman berbeda yang tak terlupakan bagi para pengunjung.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan alam dan sejarah yang kental di kawasan tersebut. Nikmatilah suasana tenang dan sejuk di sekitar candi yang berusia ratusan tahun ini.
Anda akan terpesona dengan detail arsitektur candi yang masih terjaga dengan baik. Jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen indah selama berada di Candi Bacem. Setelah itu, Anda bisa menjelajahi tempat wisata lainnya di sekitar Blitar Selatan.
Candi ini terletak di Desa Bacem, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, dan lokasinya sangat strategis karena berada di jalur menuju Pantai Serang dan Pantai Ngadipuro.
Suasana di sini teduh, dikelilingi rumpun bambu yang cocok buat “ngadem” setelah seharian bermain di pantai.
Salah satu traveler lokal, membagikan pengalamannya usai mampir ke Candi Bacem sepulang dari Pantai Serang.
“Suasananya tenang banget, cocok buat melepas penat. Meskipun candinya sudah tidak utuh, tapi masih menyimpan pesona sejarah yang menarik,” ungkapnya.
Mengenal Candi Bacem
Candi Bacem terdiri dari dua struktur, yaitu candi induk dan candi perwara (pendamping). Keduanya terbuat dari bata merah dengan sedikit campuran batu trasit.
- Candi Induk: Berukuran panjang 5,4 meter, lebar 5 meter, dan tinggi 1,1 meter. Menghadap ke barat dengan sisa tangga masuk yang masih terlihat. Di atasnya terdapat 9 umpak bermotif hias, 2 umpak polos, fragmen antefik, dan kemuncak.
- Candi Perwara: Lebih utuh dibanding candi induk, dengan panjang 3,1 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 1,09 meter. Terdapat 6 umpak polos dan sebuah kemuncak.
Fakta Unik:
- Diduga, Candi Bacem awalnya adalah bangunan terbuka dengan tiang kayu (yang sudah lapuk) dan atap genting. Hal ini didukung temuan banyak pecahan tembikar di sekitar candi.
- Dalam catatan sejarah Hindoe-oudheden van Java (1864-1867), disebutkan ada candi ketiga di sebelah timur, namun kini sudah tidak terlihat.
Sejarah dan Pelestarian
Sayangnya, belum ada prasasti atau catatan tertulis yang mengungkap asal-usul Candi Bacem. Namun, candi ini telah didokumentasikan sejak era kolonial:
- 1864-1867: Dilaporkan oleh Hoepermans.
- 1908: Knebel mengunjungi dan mendata candi ini.
- 1984-1986: Termuat dalam laporan perlindungan cagar budaya oleh Balai Pelestarian.
Lokasi dan Rute
Candi Bacem terletak di belakang SDN Bacem 3, Desa Bacem, Sutojayan. Untuk mencapainya:
- Dari Kota Blitar, arahkan kendaraan ke Lodoyo (Sutojayan).
- Dari Pasar Lodoyo, lurus ke selatan menuju Ngeni.
- Ikuti petunjuk arah menuju Candi Bacem.
Yuk, jadikan Candi Bacem sebagai destinasi selingan usai liburan pantai! Selain menambah wawasan sejarah, suasana asri di sini bikin hati adem.