Scroll untuk baca artikel
Blitar Hari ini

Hotman Paris Desak Kapolri Tindak Tegas Kasus Pelecehan Seksual Oknum Pendeta di Blitar

×

Hotman Paris Desak Kapolri Tindak Tegas Kasus Pelecehan Seksual Oknum Pendeta di Blitar

Sebarkan artikel ini
Hotman Paris Desak Kapolri Tindak Tegas Kasus Pelecehan Seksual Oknum Pendeta di Blitar

BLITARHARIII.COM – Pengacara ternama Hotman Paris Hutapea mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera menindaklanjuti laporan pelecehan seksual terhadap empat anak di bawah umur yang diduga dilakukan oleh seorang pendeta berinisial DH di Blitar, Jawa Timur.

Kasus yang telah dilaporkan ke Bareskrim Polri dan dilimpahkan ke Polda Jatim ini hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan.

“Kami meminta perhatian serius Kapolri, Kapolda Jatim, dan Subdit Renakta Polda Jatim. Empat anak di bawah umur menjadi korban pelecehan oleh oknum pendeta selama bertahun-tahun,” tegas Hotman dalam konferensi pers di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (4/7/2025).

Hotman yang bertindak sebagai kuasa hukum korban mengungkapkan, keempat korban merupakan putri dari T, seorang sopir pribadi DH. Dugaan pelecehan seksual ini terjadi dalam kurun waktu 2022 hingga 2024.

“Kasus ini sangat memprihatinkan karena melibatkan anak-anak dan terjadi dalam jangka waktu yang lama,” tambah Hotman.

Sang ayah, T, mengisahkan awal terungkapnya kasus ini bermula ketika salah satu putrinya tidak pulang ke rumah. Setelah ditelusuri, ternyata anaknya berada di Kediri. Dalam pertemuan tersebut, sang anak mengungkapkan bahwa dirinya telah “dirusak” oleh Pendeta DH.

“Anak saya mengatakan, ‘Ayah tega membiarkan saya diperlakukan seperti ini oleh pendeta itu’,” kenang T dengan nada sedih.

Menanggapi pengakuan anaknya, T langsung berkonfrontasi dengan DH. Oknum pendeta tersebut sempat mengakui perbuatannya dan menjatuhkan hukuman mandiri dengan tidak berkhotbah selama tiga bulan.

“Meski secara pribadi saya telah memaafkan, saya tetap meminta pertanggungjawaban melalui forum gereja. Namun karena dia yang memimpin rapat, akhirnya hukuman pun ditentukan sendiri olehnya,” papar T.

Hotman menegaskan pentingnya penegakan hukum yang tegas dalam kasus ini untuk memberikan keadilan bagi korban dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Masyarakat pun diharapkan terus memantau perkembangan kasus ini sebagai bentuk pengawasan terhadap proses hukum yang sedang berjalan.