BLITARHARIINI.COM – Gaya rambut nyetrit ternyata tidak hanya di lakukan oleh Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah saja.
Akan tetapi juga pernah dilakukan oleh Wakil Wali Kota Palu periode 2016–2021 yakni Sigit Purnomo Syamsuddin Said alis Pasha Ungu.
Kedua kader Partai Amanat Nasional (PAN) itu mewarnai rambutnya saat menjabat sebagai pejabat daerah.
Pasha Ungu, yang sebelumnya dikenal sebagai vokalis band, tidak benar-benar melepaskan sisi selebritasnya meskipun menjabat sebagai Wakil Wali Kota Palu.
Di tengah masa jabatannya, ia tampil dengan rambut pirang mencolok demi keperluan video klip, yang ia klaim sebagai bagian dari karier seninya.
Langkah ini menuai kritik keras. Banyak kalangan menilai bahwa ia gagal membedakan peran sebagai pejabat publik dengan status artis.
Di saat masyarakat membutuhkan figur pemimpin yang fokus dan berwibawa, Pasha justru lebih menonjolkan sisi glamornya.
Warga mempertanyakan komitmen dan kepekaannya terhadap situasi sosial, terutama saat Palu masih berjuang bangkit pasca bencana alam.
Sementara itu, di Blitar, Wakil Bupati Beky Herdihansah kembali muncul dengan gaya rambut “jambul biru” yang pernah ia tinggalkan setelah Pilkada 2024.
Meski ia berdalih bahwa gaya itu merupakan bagian dari ekspresi diri dan kedekatannya dengan komunitas Aremania, banyak pihak menilai kembalinya jambul tersebut tak lebih dari gimmick politik.
Dalam konteks jabatan publik, segala sesuatu—termasuk penampilan membawa pesan. Ketika seorang pemimpin tampil dengan rambut mencolok, bukan hanya dirinya yang terlihat, tapi juga institusi yang diwakilinya.
Jika terlalu menonjolkan gaya pribadi, publik berhak mempertanyakan: apakah mereka sedang melayani atau sekadar tampil?